Menang Lawan Porto, Barcelona Mulai Tepis Bayang-bayang Kegagalan di Liga Champions

Xavi menyatakan bahwa Barcelona telah terbebas dari bayang-bayang kegagalan di Liga Champions usai meraih kemenangan penting di kandang Porto. Ia kini merasa optimis dengan peluang timnya bisa berbicara lebih banyak di ajang tersebut musim ini.

Blaugrana sanggup mencuri poin penuh saat melawat ke markas Porto pada matchday 2 Grup H Liga Champions 2023/24. Bermain di Estadio Do Dragao, Kamis (05/10/2023) dini hari WIB, mereka menang dengan skor tipis 1-0 lewat gol yang di cetak oleh Ferran Torres (45+1′).

Berkat torehan positif tersebut, Barcelona menjadi tim sempurna di Grup H dengan mengemas dua kemenangan dan duduk di puncak klasemen. Sementara, Porto melorot ke posisi kedua dengan mengemas tiga poin dari hasil satu kali menang serta satu kali kalah.

“Babak pertama cukup baik, tapi kami tidak memiliki kontrol di babak kedua dan kami menderita,” kata Xavi, yang memimpin pertandingan ke-100 sebagai pelatih Barcelona melawan Porto.

Seperti yang di ketahui, Barcelona telah tersingkir di fase grup dalam dua musim terakhir dan mengalami beberapa kekalahan yang sulit dalam kompetisi Liga Champions pada beberapa tahun terakhir, terutama di laga tandang.

“Ini adalah Liga Champions dan itu sulit. Ini adalah Eropa, Porto bermain di kandang sendiri… sulit. Semua orang bekerja sangat keras. Kami harus berkembang, dan kami akan melakukannya, tetapi itu adalah tiga poin penting,” jelas Xavi.

“Ada pembicaraan sebelum pertandingan tentang bayang-bayang dan kami telah menyingkirkan beberapa di antaranya, mengalahkan tim besar Eropa di stadion mereka.

“Mungkin kami telah belajar untuk menang dengan cara yang sulit. Kami berada di klub tersulit di dunia. Anda unggul 1-0 dan masih berjalan. Ini adalah Liga Champions. Kami memenangkan satu pertandingan dan itu tidak cukup.”

Xavi mengatakan bahwa penyerang asal Polandia itu mengalami benturan di pergelangan kaki dan bisa pulih tepat waktu untuk menghadapi Granada di La Liga pada hari Minggu.Blaugrana kekurangan satu pemain hingga akhirnya memutuskan untuk menggantinya.