
Real Madrid Gunakan Pendekatan “Sabar” untuk Dapatkan Ibrahima Konate
July 15, 2025
PREDIKSI PERTANDINGAN BOLA 16 – 17 JULY 2025
July 15, 2025Pada usia 37 tahun, gelandang kawakan Kroasia, Ivan Rakitic, secara resmi menyatakan pensiun dari sepak bola. Ia mengungkapkan hal tersebut melalui akun media sosial pribadinya dalam sebuah pernyataan yang emosional.
Rakitic mengucapkan terima kasih kepada sepak bola dalam pernyataan perpisahannya, dengan mengatakan bahwa sepak bola telah memberinya “lebih dari yang ia harapkan.” Sang pemain pernah bertualang di Arab Saudi bersama Al Shabab sebelum mengakhiri kariernya bersama Hajduk Split.
Ia banyak merenungkan kariernya yang panjang. Ia menyatakan bahwa sepak bola telah memberinya keluarga, pelajaran hidup yang tak ternilai, dan kenangan tak ternilai yang akan selalu ia hargai.
Dalam sebuah catatan perpisahan yang menyentuh hati dan penuh rasa syukur, Rakitic menulis, “Sudah waktunya untuk menghargai sepak bola dari perspektif yang berbeda, dari tribun penonton, kantor, rumah, atau ke mana pun hidup membawa saya.”
BACA JUGA : Real Madrid Gunakan Pendekatan “Sabar” untuk Dapatkan Ibrahima Konate
Perjalanan Profesional dari Swiss Menuju Puncak Eropa
Karier Ivan Rakitic yang luar biasa dimulai pada 10 Maret 1988, saat ia lahir di Rheinfelden, Swiss. Sebelum memilih bergabung dengan Schalke 04 di Bundesliga, ia memulai langkah profesional pertamanya di FC Basel.
Awal yang baru dimulai pada Januari 2011 ketika Sevilla mengontraknya ke La Liga. Ivan Rakitic menjadi kapten tim di klub Andalusia tersebut setelah berkembang sebagai pemimpin sekaligus pemain.
Trofi Liga Europa yang diraih Sevilla merupakan contoh utama dari prestasi gemilangnya di sana. Klub-klub besar Eropa tertarik padanya karena kepemimpinannya di lapangan dan penampilannya yang konsisten.
Ketika Rakitic direkrut Barcelona pada tahun 2014, kariernya mencapai puncaknya. Bagi semua pihak, pilihan ini ternyata menjadi keputusan terbaik untuk masa depannya.
Triple Crown dan Prestasi Bersejarah di Camp Nou
Rakitic memenangkan treble yang didambakan, dan musim pertamanya bersama Barcelona langsung diwarnai dengan prestasi-prestasi gemilang. Pada musim 2014–2015, mereka memenangkan Liga Champions, La Liga, dan Copa del Rey sekaligus.
Mustahil untuk meremehkan peran Rakitic dalam treble tersebut. Karier individunya di level klub mencapai puncaknya ketika ia mencetak gol pertama di final Liga Champions 2015.
Prestasi Rakitic telah meninggalkan kesan tersendiri dalam sejarah sepak bola. Ia mengukir sejarah dengan menjadi pemain pertama yang memenangkan Liga Europa dan Liga Champions bersama Barcelona dan Sevilla secara beruntun.
Selama masa baktinya bersama Barcelona, ia memenangkan 13 trofi utama, termasuk dua Piala Dunia Antarklub dan empat gelar La Liga. Rakitic dikenal sebagai gelandang yang inovatif dengan visi yang tajam, teknik yang luar biasa, dan etos kerja yang kuat.
Petualangan Global yang Membanggakan
Pada tahun 2007, Rakitic memulai debutnya untuk tim nasional Kroasia di kancah internasional. Ia berpartisipasi dalam lima turnamen besar selama masa baktinya yang panjang bersama tim nasional: Piala Dunia 2014, Piala Dunia 2016, Piala Dunia 2018, serta Piala Eropa 2008 dan 2012.
Puncak prestasi Rakitic bersama Kroasia adalah Piala Dunia 2018 di Rusia. Ia memainkan peran krusial dalam skuad yang melaju ke babak final dan, meskipun kalah dari Prancis, berakhir sebagai runner-up.
Sepanjang karier internasionalnya, Rakitic telah mencatatkan lebih dari 100 caps untuk Kroasia. Ia dianggap sebagai rekan gelandang ideal Luka Modric, yang memadukan stabilitas dan daya cipta dengan cara terbaik.
Kepemimpinan dan ketenangan Rakitic di bawah tekanan merupakan indikator kontribusinya yang sama pentingnya dengan statistiknya. Tim ini sangat diuntungkan oleh keahlian dan kedewasaannya dalam berbagai kompetisi internasional.
Peringkatnya sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya diperkuat dengan penghargaan Pemain Terbaik Kroasia Tahun Ini. Warisan Rakitic akan memotivasi atlet Kroasia generasi mendatang untuk meraih kesuksesan di kancah global.