
Mantan Kiper Barcelona Ungkap Fakta Mengejutkan: Tak Kenal dengan Permainan Yamal!
October 4, 2025
Pelatih Juventus menjelaskan mengapa mereka tidak mengalahkan Milan.
October 6, 2025Adrien Rabiot mengalami comeback yang buruk di Stadion Allianz. Pertandingan Juventus dan AC Milan berakhir imbang tanpa gol.
Setelah peluit akhir dibunyikan, gelandang Prancis itu mengakui bahwa ia merasa bimbang. Ia senang bisa kembali, tetapi juga sangat marah dengan hasilnya.
Rabiot merasa timnya telah menyia-nyiakan peluang besar untuk menang. AC Milan memiliki banyak peluang untuk meraih tiga poin.
Oleh karena itu, ia secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya. Rabiot juga menyayangkan penampilan timnya selama pertandingan.
BACA JUGA : Mantan Kiper Barcelona Ungkap Fakta Mengejutkan: Tak Kenal dengan Permainan Yamal!
Pengalaman Mengharukan di Stadion Lama
Adrien Rabiot melakoni debutnya di Stadion Allianz sebagai lawan dalam pertandingan ini. Setelah lima musim bersama Juventus dari 2019 hingga 2024, ia kembali bergabung dengan AC Milan.
Rabiot mengakui bahwa ia mengalami malam yang sangat emosional dan unik. Ia mengakui bahwa ia masih sangat akrab dengan atmosfer dan banyak anggota klub lamanya.
“Malam itu sangat emosional,” kata Rabiot kepada DAZN, “Saya kenal banyak pemain Juventus, stadion, staf, dan bahkan pelatih Tudor.”
“Saya senang bisa kembali ke sini. Saya berharap menang, tetapi inilah sepak bola, dan kami akan terus melaju,” lanjutnya.
Kemarahan yang Tak Terkendali
Rabiot tidak dapat menyembunyikan amarahnya meskipun ia bernostalgia. Penyebab utama kekesalannya yang mendalam adalah hasil imbang tanpa gol.
Ia bersikeras bahwa AC Milan seharusnya menang ketika mereka kembali dari Turin. Kekecewaannya sebagian besar bersumber dari peluang yang terbuang sia-sia.
“Kami seharusnya menang, itulah mengapa saya kecewa. Kami memiliki peluang, tetapi ada sesuatu yang kurang,” tambahnya.
“Sebagai tim, kami harus tampil lebih baik dan meraih lebih banyak. Meskipun musim baru saja dimulai, ia menekankan bahwa menang di sini akan sangat penting.”
Tumpul di Depan Gawang
Rabiot menyoroti ketidakmampuan rekan-rekan setimnya untuk tampil akurat di sepertiga akhir. Faktanya, Milan memiliki kemampuan untuk mengancam gawang Juventus dengan serius.
Kegagalan penalti Christian Pulisic di babak kedua menjadi ilustrasi nyata dari buruknya lini serang Rossoneri. Di babak kedua, tendangannya justru melebar di atas mistar gawang.
“Kami kurang memaksimalkan kedalaman skuat. Kami perlu meningkatkan kemampuan di depan gawang,” lanjutnya.
“Umpan-umpan terakhir, tembakan, bola kedua, agresi,” lanjut Rabiot tentang kelemahan klubnya.
Satu Poin Terasa Kurang
Pada akhirnya, AC Milan hanya mampu pulang dengan satu poin dari perjalanan mereka. Hasil ini terasa lebih seperti kekalahan bagi Rabiot daripada kemenangan.
Mendapatkan satu poin di laga tandang merupakan hal yang terhormat, akunya. Namun, ia masih yakin timnya bisa berbuat lebih banyak.
“Poinnya bagus. Namun, ia memutuskan, “kami seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk menang.”