
Hampir Ditendang, Dusan Vlahovic Jadi Pahlawan Juventus. Apa Katanya?
September 1, 2025
Martinez dan Emiliano Absen dari Aston Villa: Tanda-tanda Manchester United Akan Pindah?
September 1, 2025Liverpool menang tipis atas Arsenal 1-0 dalam pertandingan Liga Primer mereka pada hari Minggu, 31 Agustus, sekali lagi menunjukkan dominasi mereka di kandang sendiri. Rekor tak terkalahkan The Reds di awal musim 2025–2026 dipertahankan oleh kemenangan ini.
Dominik Szoboszlai mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut melalui tendangan bebas spektakuler. Dalam pertandingan yang berlangsung ketat dengan sedikit peluang berbahaya, gol ini terbukti menjadi faktor penentu.
Hasil ini menambah rekor buruk Arsenal di Anfield. Sejak 2012, The Gunners belum pernah menang di kandang Liverpool.
BACA JUGA : Hampir Ditendang, Dusan Vlahovic Jadi Pahlawan Juventus. Apa Katanya?
Serangan Terakhir Szoboszlai
Szoboszlai, yang bermain sebagai bek kanan sementara, menjadi penyelamat tim dan tampil luar biasa. Ia membawa Liverpool unggul di babak kedua melalui tendangan bebas yang menyasar gawang David Raya.
Tujuannya adalah untuk menciptakan satu periode kelas dunia selama sembilan puluh menit. Permainan bertahan yang ketat dan duel sengit dari kedua tim mendominasi pertandingan.
Selain meraih tiga poin krusial, hasil ini memberi tim asuhan Arne Slot rekor kemenangan sempurna dan mengukuhkan posisi mereka di puncak klasemen.
Arsenal Tak Memanfaatkan Peluang
Mengingat Liverpool telah menunjukkan kelemahan pertahanan di pertandingan terakhir mereka, Arsenal datang ke Anfield dengan penuh harapan untuk mengakhiri rentetan kekalahan.
Namun, kemampuan menyerang Arsenal terhambat oleh dicadangkannya Eberechi Eze dan Martin Odegaard, serta absennya Bukayo Saka dan Kai Havertz.
Viktor Gyokeres dan Gabriel Martinelli gagal menciptakan ancaman serius meskipun Noni Madueke telah berusaha keras untuk memimpin lini depan.
Sementara itu, lini pertahanan di bawah Virgil van Dijk juga mampu menetralkan situasi bola mati, yang biasanya menjadi andalan mereka.
Enggan menyerang dan konservatif
Arsenal tampak membangun permainan mereka terlalu hati-hati dari segi taktik. Bola seringkali dikembalikan ke David Raya alih-alih menekan pertahanan lawan, sementara Declan Rice memainkan setiap skenario bola mati dengan tempo yang sangat santai.
Arsenal kehilangan kesempatan untuk mengendalikan tempo permainan karena strategi ini. Barulah ketika waktu hampir habis, mereka mulai bermain lebih agresif.
Sayangnya, perubahan strategi ini terlambat dilakukan. Hingga wasit membunyikan peluit akhir, Liverpool mampu mempertahankan keunggulan mereka.