AS Roma memang kalah dari Inter Milan pada pekan ke-24 Serie A 2023/2024. Meskipun kalah, laga ini menegaskan bahwa Daniele De Rossi berbeda dengan pelatih Roma yang dulu yakni Jose Mourinho.
Roma menjamu Inter Milan di Stadion Olimpico, Minggu (11/2/2024) dini hari WIB. Roma sempat unggul dengan skor 2-1 pada babak pertama, akan tetapi kalah 4-2 ketika laga berakhir.
Hasil ini mengakhiri tren positif Roma di bawah kendali De Rossi. Setelah menang pada tiga laga awal, Roma akhirnya kalah. Meskipun kalah, respon yang di berikan De Rossi sangat menarik.
Kata-kata dan sikap De Rossi berbeda jauh jika di banding Jose Mourinho. De Rossi mengakui Roma kalah, tetapi membesarkan hati anak asuhnya.
Pada era Jose Mourinho, AS Roma acap kali merasa inferior ketika berjumpa tim top lain. Mourinho merasa seolah-olah Roma sulit menang lawan tim-tim besar lain. Mourinho juga sering ‘berulah’ begitu laga usai.
Namun, De Rossi memberi warna berbeda di Roma. De Rossi secara tegas membuat pagar pembatas antara Roma rezim Mourinho dengan Roma yang sekarang.
“Luciano Spalletti adalah mentor saya dan dia selalu mengatakan setelah kekalahan, Anda melakukannya dengan baik, tapi tidak ada pujian. Anda kalah, pulanglah dan itu berarti Anda harus mengerjakan sesuatu,” kata De Rossi.
“Laga yang sangat seimbang, namun pada akhirnya Inter yang menang, jadi jika kami ingin mencapai level mereka, kami harus menganalisis laga ini dan berupaya memperbaiki kekurangan,” tegasnya.
Pada era Jose Mourinho, AS Roma acap kali memilih bermain reaktif. Mourinho lebih sering memakai formasi 3-5-2. Namun, formasi tiga bek warisan Mourinho itu segera di hapus oleh De Rossi. Roma kini bermain dengan formasi 4-3-3.
4-3-3 adalah formasi yang sudah lama di pakai Roma sebelum Mourinho datang, termasuk ketika De Rossi masih aktif bermain.
“Kami harus berani, menyerang, tapi kami juga tahu ada momen di mana kami harus bertahan dan melakukan serangan balik, karena itulah sepak bola,” tegas pelatih berusia 40 tahun tersebut.