
Kematangan Gavi yang Berkembang: Peran Gelandang Baru, Ketajaman Meningkatkan Permainannya
August 5, 2025
Saran untuk Arsenal: Rekrut Eberechi Eze dan Cadangankan Martinelli
August 6, 2025Dalam beberapa tahun terakhir, AC Milan telah menyaksikan sejumlah musim yang dipenuhi inovasi. Alih-alih kemajuan, identitas tim justru semakin melemah akibat kebingungan yang ditimbulkannya.
Gaya bermain Milan telah dipengaruhi oleh para manajer. Namun Sergio Conceicao, Paulo Fonseca, dan Stefano Pioli belum mampu menemukan formula ideal untuk Rossoneri.
Massimiliano Allegri, wajah yang familiar, kini telah kembali ke Milan. Dengan Luka Modric sebagai konduktor, ia telah mengembalikan Rossoneri ke permainan sepak bola yang bersih, terorganisir, dan mendasar.
Milan yang Mudah Dibaca Namun Sulit Dikalahkan
Allegri datang dengan sedikit janji manis. Ia memilih pendekatan yang jelas yang akan membuat permainan Milan sulit namun tetap terbaca oleh lawan.
Allegri tidak bersembunyi, menurut Gazzetta dello Sport. Tidak ada identitas atau rahasia yang disembunyikan. Tidak. Sebenarnya, AC Milan benar-benar kacau, dan tujuannya adalah menghentikannya daripada menghadapi hal yang tidak diketahui.
Soliditas dan efisiensi adalah prioritas utama tim Allegri. Fondasinya adalah organisasi yang rapi, dan agresivitas didukung oleh pergantian pemain yang cepat.
BACA JUGA : Kematangan Gavi yang Berkembang: Peran Gelandang Baru, Ketajaman Meningkatkan Permainannya
Perspektif Allegri tentang Milan
Untuk Milan, Allegri memiliki dua sistem utama yang siap. Pertama, formasi 3-5-2 yang dapat diubah menjadi 5-4-1 bila diperlukan, menjadikannya ideal untuk bertahan sambil menunggu peluang menyerang.
Kedua, formasi 4-3-3 yang menekan lebih tinggi dan mengontrol bola. Keduanya didasarkan pada disiplin dan stabilitas posisi, terlepas dari perbedaannya.
Milan asuhan Allegri selalu bermain vertikal, apa pun formasinya. Semuanya jelas sejak awal dan tidak ada teka-teki; kemampuan lawan untuk memprediksinya atau tidak adalah satu-satunya faktor.
Konduktor Lini Tengah Baru, Modric
Ketika Luka Modric secara resmi diperkenalkan di Casa Milan, semua orang ingin tahu di mana ia akan bermain. Tanggapan Modric singkat dan tegas.
Menurut Sempre Milan, Modric menyatakan, “Kami telah berbicara sedikit dengan pelatih, dan saya pikir semua orang mengerti di mana saya merasa paling nyaman di lapangan: di tengah, di mana saya dapat mengatur tempo dan memastikan tim bermain dengan baik.”
Namun, Modric masih adaptif. “Untuk mengetahui di mana pelatih menginginkan saya bermain, saya masih perlu berbicara dengannya. Saya harus bermain dengan baik, memberikan segalanya, dan mendukung skuad dari sana. Sepanjang karier saya, itulah peran saya.”
Melupakan Ego dan Kembali ke Kolektif
Modric juga menggarisbawahi perlunya kerja sama tim. “Tim selalu diutamakan; orang tidak pernah penting. Kita harus memiliki pola pikir bahwa tim lebih hebat daripada individu mana pun. Saya di sini untuk mengikuti instruksi pelatih.”
Sikap Allegri, yang selalu menjunjung tinggi pengorbanan dan disiplin, konsisten dengan mentalitas ini. Modric lebih dari sekadar akuisisi nama besar bagi Milan; ia adalah seorang pemimpin yang memimpin dengan memberi contoh.
Dengan Modric memimpin lini tengah dan Allegri memimpin di pinggir lapangan, Rossoneri siap tampil sebagai tim tangguh sekali lagi.