
Pemain terbaik Manchester United musim ini adalah Bryan Mbeumo!
October 28, 2025Kemenangan El Clasico Real Madrid melawan Barcelona seharusnya menjadi alasan untuk bersorak. Namun, perhatian justru tertuju pada Vinicius Junior, yang kembali memicu kontroversi dengan reaksinya terhadap pelatih Xabi Alonso yang menggantinya.
Madrid memperlebar keunggulan mereka atas Barcelona menjadi lima poin dengan kemenangan 2-1 di Santiago Bernabéu. Namun, Alonso memutuskan untuk mengganti Vinicius dengan Rodrygo pada menit ke-72.
Pemain berusia 25 tahun itu tampak marah, berteriak “Saya?!” beberapa kali sebelum mengomel sambil berjalan menuju ruang ganti. Setelah kembali ke bangku cadangan, kamera juga merekamnya masih dalam kondisi tertekan.
Disebutkan bahwa Vinicius dan Alonso memiliki hubungan yang tegang untuk waktu yang lama. Ketika Alonso mencadangkannya melawan PSG di Piala Dunia Antarklub terakhir sebelum akhirnya memasukkannya karena cedera tak terduga pada pemain lain, ketegangan pun dimulai.
Sejak saat itu, Vinicius telah beberapa kali dipindahkan ke posisi yang kurang diunggulkan dan jarang sekali menyelesaikan satu pertandingan penuh. Christophe Dugarry, mantan anggota tim nasional Prancis, termasuk di antara yang paling vokal mengecam tindakan pemain sayap Brasil tersebut.
BACA JUGA : Pemain terbaik Manchester United musim ini adalah Bryan Mbeumo!
Dugarry: Dia Tak Pernah Berhenti Menangis dan Mengeluh
Tindakan Vinicius dikritik habis-habisan oleh Christophe Dugarry dalam pernyataannya di acara Rothen s’enflamme di RMC Sport.
Saya menikmati gaya bermain, sikap, dan perilaku Mbappé. Namun, Vinicius tidak bisa ditoleransi. “Dia terus-menerus merengek dan menangis kepada lawan dan ofisial,” ujar Dugarry.
Meskipun telah kalah empat kali sebelumnya, dia langsung menyombongkan diri seperti juara dunia setelah mencapai sesuatu yang baik. Bahkan pelatihnya pun dihina olehnya. Ini berlebihan.
Selain itu, mantan pemain Barcelona dan Bordeaux itu merasa Vinicius belum memenuhi reputasinya.
Dia mengaku ingin pergi, tetapi apakah dia sadar bahwa permainannya sendiri jauh di bawah Real Madrid? Dia diberi kesempatan oleh pelatihnya, tetapi beginikah tanggapannya? Dugarry melanjutkan, “Dia menyebalkan, terus-menerus mengeluh, selalu mengharapkan sesuatu.”
Dugarry mengakhiri sambutannya dengan tajam, berkata, “Vinicius, keluarlah dari sini. Kualitas permainanmu belum memadai. Dia belum mencapai puncaknya. Dia harus mengadopsi pola pikir baru jika dia berharap untuk memimpin tim Brasil dan menjadi kandidat peraih Ballon d’Or. Jika ini terus berlanjut, dia mungkin akan dipecat oleh Florentino Perez.
Di Madrid, sorotan tertuju pada hubunganmu dengan Alonso.
Salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di Real Madrid saat ini adalah rivalitas antara Vinicius dan Xabi Alonso.
Orang dalam klub mengklaim bahwa permusuhan antara keduanya telah merusak suasana di ruang ganti. Menurut laporan, beberapa pemain membela Vinicius, mengatakan bahwa Alonso terlalu kaku dalam taktik dan membatasi kreativitas sang pemain sayap.
Namun, yang lain berpendapat bahwa amukan Vinicius mengganggu konsentrasi tim. Meskipun kontrak Vinicius berakhir pada 2027, negosiasi perpanjangan kontrak tampaknya telah ditunda karena situasi ini.
Real Madrid berharap ketegangan antara bintang Brasil dan pelatihnya akan segera mereda seiring dengan membaiknya performa tim. Di saat Los Blancos sedang menikmati posisi puncak di La Liga, gugatan ini dapat berubah menjadi krisis internal lainnya di Bernabeu.




